Sabtu, 28 Oktober 2017

Festival di Mancanegara

1. Festival lumpur, Korea Selatan
Festival Boryeong diselenggarakan di Pantai Daecheon, Korea Selatan. Berbagai kegiatan seperti mandi lumpur, sepakbola lumpur, melukis dengan lumpur, sampai gulat lumpur akan diadakan di festival ini.
2. Festival lempar kambing, Spanyol
Sebuah desa kecil Manganeses de la Polvorosa di Provinsi Zamora, Spanyol mengadakan Festival of St Vincent setiap bulan Januari. Festival ini dimulai dengan para pemuda yang melempar kambing hidup dari atap gereja yang memiliki ketinggian 15 meter.
Tenang, kambing tersebut tetap selamat karena dipasang terpal untuk menahan jatuhnya kambing. Setelah dijatuhkan kambing tersebut kemudian diarak di jalan.
Saat ini karena banyak tekanan dari aktivis hewan, maka digunakan replika kambing sebagai pengganti kambing hidup. Kebiasaan ini dimulai karena ada sebuah legenda yang menyebutkan ada kambing ajaib yang memberi makan penduduk miskin dengan susunya, jatuh dari menara tetapi mendarat dengan sempurna.
3. Festival menangkap keju, Inggris
Di Inggris, ribuan orang akan berkumpul di West Country tepatnya bukit Cooper, Gloucestershire tiap musim sepi untuk ikut serta dalam kompetisi langka. Siapa yang dapat menangkap keju dengan berat empat kilogram maka ia memenangkan kompetisi.
Karena kemiringan bukit, kecepatan keju dapat mencapai 113 kilometer per jam. Tak sedikit korban yang cidera akibat kompetisi ini.
4. Festival berkelahi, Bolivia
Di kota Macha, Bolivia ada festival berusia 600 tahun yang disebut Tinku. Para pria umumnya akan meminum minuman beralkohol dan berparade di jalan, kemudian mulai berkelahi sampai lempar batu. Seperti tawuran!
Untungnya, biasanya tak ada yang meninggal karena festival ini. Para peserta yang selamat tanpa luka serius kemudian akan merayakan dengan musik dan tarian tradisional.
5. Festival penis besi, Jepang
Di Kawasaki, Jepang tiap bulan April akan diselenggarakan festival Kanamara Matsuri. Akan ada patung penis berukuran raksasa dengan berbagai warna yang diarak keliling jalan-jalan kota.
Tahun 2017, festival ini memasuki tahun ke-40. Asal muasal festival ini berada dari legenda seorang wanita yang diperdaya oleh iblis.
6. Festival melompati bayi, Spanyol
El Colacho adalah ritual berusia 400 tahun yang diselenggarakan di Castillo de Murcia, Spanyol. Festival ini jelas berbahaya. Warga menempatkan beberapa bayi di tengah jalan. Kemudian, bayi-bayi itu akan dilompati oleh seorang pria dewasa.
Ritual ini sebenarnya adalah bentuk pembaptisan dari tradisi setempat.
7. Festival menggendong istri, Finlandia
Para suami berlomba menggendong istri mereka dengan tiga teknik yang diperbolehkan. Pertama, menggendong di belakang atau piggyback. Lalu teknik membawa korban seperti pemadam kebakaran, atau gaya Eston, ketika sang istri menjepit kaki mereka di leher sang suami dan memegang pinggang suaminya.
Pemenang kontes ini akan dihadiahi bir seberat tubuh sang istri.
8. Festival melukis tubuh, Austria
Festival yang mendunia ini telah rutin diselenggarakan selama 20 tahun di kota terpencil Austria, Klagenfurt an Woerthersee. Slogan dari festival ini adalah "Let your imagination run free (Biarkan imaginasimu bebas)". Ada berbagai acara yang digelar, termasuk pesta dansa yang disebut Body Circus.
9. Festival bola api, El Salvador
Festival ini diselenggarakan untuk mengenang erupsi gunung merapi di El Salvador tahun 1658. Biasanya festival akan dibuka dengan acara musik. Saat malam, masyarakat akan mulai berkelahi dengan bola api. Acara yang diadaakan di Nejapa, El Savador ini diklaim aman, karena jarang ada yang cidera.

0 komentar:

Posting Komentar